Resume Video 3.13 Pengembangan Modul AjarRPP Pendidikan Agama Islam pada Madrasah bagian 1 (pintar.kemenag.go.id)

LAMBHUJUT-MEDIA.COM - Resume Video 3.13 Pengembangan Modul AjarRPP Pendidikan Agama Islam pada Madrasah bagian 1 (pintar.kemenag.go.id)

Oleh Zainul Maarif, MA

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Resume Video 3.13 Pengembangan Modul AjarRPP Pendidikan Agama Islam pada Madrasah bagian 1 (pintar.kemenag.go.id)
Apa kabar sobat pelatihan, pada kesempatan ini saya akan menyampaikan materi tentang pengembangan modul ajar yang meliputi konsep modul ajar, prinsip-prinsip, kriteria, komponen, dan prosedur penyusunan modul ajar, kita mulai dari yang pertama yaitu tentang konsep modul ajar atau biasa disebut dengan MA, modul ajar adalah salah satu perangkat ajaran sama seperti RPP dan memuat perencanaan pembelajaran kelas, namun pada modul ajar terdapat komponen yang lebih lengkap dibanding dengan RPP, modul ajar adalah sejumlah alat atau sarana media, metode, petunjuk, dan pedoman yang dirancang secara sistematis dan menarik agar proses kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik,

Sobat pelatihan yang berbahagia, modul ajar merupakan implementasi dari ATP atau alur tujuan pembelajaran yang dikembangkan dari CP dengan profil pelajaran Pancasila dan profil belajar rahmatan lil alamin sebagai sasaran, modul ajar disusun sesuai fase atau tahap perkembangan peserta didik, mempertimbangkan apa yang akan dipelajari dengan tujuan pembelajaran dan berbasis perkembangan jangka Panjang, guru perlu memahami konsep mengenai menarik dan bermaknat tujuan modal Anda yang pertama adalah mengembangkan perangkat ajal yang memandu guru untuk melaksanakan pembelajaran, yang kedua mempermudah, memperlancar, dan meningkatkan kualitas pembelajaran, dan ketiga menjadi rujukan bagi guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, dan yang keempat menjadi kerangka kerja yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian kegiatan pembelajaran sesuai dengan apa yang dipelajarkan, di sini guru memiliki keleluasaan, guru memiliki kemerdekaan untuk satu memilih atau modifikasi modul ajar yang disediakan oleh pemerintah untuk disesuaikan dengan karakteristik peserta didik, atau dari luar menyusun sendiri modul ajar dan mengembangkannya sesuai dengan karakteristik peserta didik, yang kedua prinsip-prinsip penyusunan pembelajaran, penyusunan modul ajar harus membagikan beberapa hal antara lain, karakteristik kompetensi dan minat peserta didik di setiap fase, yang kedua perbedaan tingkat pemahaman dan variasi jarak (gap) antar tingkat kompetensi yang bisa terjadi di setiap fase, yang ketiga perbedaan tingkat pemahaman dan variasi jarak antar tingkat kompetensi yang bisa terjadi di setiap fase yang melihat dari sudut pandang pelajar, bahwa setiap pelajar atau siap peserta didik itu adalah unik antara satu dengan yang lainnya memiliki keunikan masing-masing, berikutnya bahwa belajar harus berimbang antara intelektual, social, dan personal, dan semua hal tersebut adalah penting dan saling berhubungan, dan yang berikutnya tingkat kematangan setiap peserta didik tergantung dari tahap perkembangan yang dilalui oleh seorang peserta didik, dan merupakan dampak dari pengalaman sebelumnya,

Sobat pelatihan yang berbahagia, yang ketiga, kriteria dalam penyusunan modul ajar, dalam penyusunan modul ajar juga perlu kita memperhatikan beberapa kriteria antara lain, yang pertama adalah esensial, pemahaman konsep dari setiap mata pelajaran melalui pengalaman belajar dan juga lintas disiplin, dan yang kedua modul ajar harus disusun menarik bermakna dan menantang, maksudnya modul ajar yang dirancang harus bisa menumbuhkan minat untuk belajar dan melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses pembelajaran, berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki sebelumnya, sehingga tidak terlalu kompleks, namun juga tidak terlalu mudah untuk tahap usianya, yang ketiga adalah relevan dan konseptual, maksudnya berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki sebelumnya dan sesuai dengan konteks di waktu dan tempat peserta didik berada, yang keempat adalah berkesinambungan, artinya adanya keterlibatan alur kegiatan pembelajaran sesuai dengan fase belajar peserta didik, yang keempat komponen penyusunan dan pengembangan modul belajar, ada beberapa komponen yang perlu kita perhatikan dalam penyusunan modul ajar, komponen modul ajar dalam panduan dibutuhkan untuk kelengkapan persiapan kegiatan pembelajaran, komponen modul ajar bisa ditambahkan sesuai dengan pelajaran dan kebutuhan, tidak semua komponen wajib tercantum dalam Modul ajar yang dikembangkan oleh guru, guru di satuan pendidikan diberikan kebebasan diberikan kemerdekaan untuk mengembangkan komponen dalam Modul ajar sesuai dengan konteks lingkungan dan kebutuhan peserta didik, adapun komponen modul ajar ada 3, yang pertama adalah informasi umum, yang kedua adalah komponen inti, dan yang ketiga adalah komponen lampiran, mari kita bahas satu persatu yang pertama bagian dari informasi umum ,adalah identitas modul, informasi tentang modul ajar yang dikembangkan terdiri dari satu nama penyusun, nama Lembaga, kemudian tahun disusunnya modul ajar, berikutnya adalah jenjang madrasah atau sekolah misalnya MI, MTs, MA dan MAK, yang berikutnya adalah kelas, kelas berapa dituliskan di sana dan juga alokasi waktu, penentuan alokasi waktu yang digunakan adalah alokasi waktu sesuai dengan jam pelajaran yang berlaku di unit kerja masing-masing, yang kedua bagian dari informasi umum, adalah kompetensi awal, apa kompetensi awal itu kompetensi awal adalah pengetahuan dan atau keterampilan yang sudah dimiliki peserta didik sebelumnya sebelum mempelajari topik tertentu sebagai hasil asesmen awal, kompetensi awal merupakan ukuran seberapa dalam Modul ajar akan dirancang, yang berikutnya nomor C atau poin 3 profil pelajar Pancasila dan profil pelajar rahmatan lil alamin ini merupakan tujuan akhir dari suatu kegiatan pembelajaran yang berkaitan erat dengan pembentukan karakter peserta didik, P5 dan PPRA dapat tercermin dalam konten dan atau metode pembelajaran di dalam Modul ajar, P5 dan PPRA tidak perlu dicantumkan keseluruhannya, karena terlalu banyak, namun guru dapat memilih P5 atau PPRA yang sesuai dengan kegiatan pembelajaran, dimensi P5 dan PPRA saling berkaitan dan terintegrasi dalam seluruh mata pelajaran melalui materi pelajaran, pedagogi, dan atau kegiatan Project, atau assessmen, setiap modul ajar memuat satu atau beberapa unsur dimensi profil pelajar Pancasila, dan PPRA yang telah ditetapkan, kemudian selanjutnya bagian berikutnya dari informasi umum adalah sarana dan prasarana, sarana dan prasarana merupakan fasilitas dan bahan yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan pembelajaran, sarana merujuk pada alat dan bahan yang digunakan, sementara prasarana, di dalamnya termasuk materi, dan sumber bahan ajar lain yang relevan, kemudian ketersediaan materi dasar, ketersediaan materi didasarkan mempertimbangkan, kebutuhan peserta didik.

Sobat pelatihan yang berbahagia, lalu berikutnya bagian dari informasi umum adalah target peserta didik, peserta didik yang menjadi target yaitu, yang pertama adalah peserta didik regular, atau tipikal, umum, tidak ada kesulitan tidak mengalami kesulitan dalam mencerna dan memahami suatu materi pelajaran, dan yang kedua adalah peserta didik dengan kesulitan belajar yang memiliki gaya belajar yang terbatas hanya satu gaya, misalnya dengan audio, memiliki kesulitan dalam Bahasa, dan pemahaman materi ajar, kurang percaya diri, kesulitan berkonsentrasi, dan seterusnya dan yang ketiga adalah peserta didik dengan pencapaian tinggi mereka lebih cepat dalam memahami pelajaran, mencerna dengan baik, sehingga dengan mudah memahami pelajaran yang diajarkan oleh guru, berikutnya adalah model pembelajaran, model pembelajaran merupakan model atau kerangka pembelajaran yang memberikan gambaran sistematis pelaksanaan kegiatan pembelajaran, model pembelajaran dapat berupa model pembelajaran tatap muka, pembelajaran jarak jauh dalam jaringan, atau PJJ Daring, pembelajaran jarak jauh luar jaringan atau PJJ Luring, blended learning, atau Hybrid learning, komponen yang kedua adalah komponen inti, yang berisi antara lain satu tujuan pembelajaran, Apa tujuan pembelajaran? tujuan pembelajaran harus mencerminkan hal-hal penting dari pembelajaran, dan harus bisa diuji dengan berbagai bentuk asesmen sebagai bentuk dari unjuk pemahaman, tujuan pembelajaran juga menentukan kegiatan belajar, sumber daya yang digunakan kesesuaian dengan keberagaman peserta didik, dan metode assessment yang digunakan, tujuan pembelajaran ini tinggal copy saja dari tujuan-tujuan pembelajaran yang sudah dirumuskan dari CP sebelumnya, yang kedua bagian dari komponen ini adalah pemahaman bermakna, pemahaman bermakna adalah informasi tentang manfaat yang akan peserta didik peroleh setelah mengikuti proses pembelajaran, manfaat tersebut nantinya dapat peserta didik terapkan dalam kehidupan sehari-hari ,contoh kalimat pemahaman bermakna adalah misalnya dalam keadaan bagaimanapun, misalnya ketika sedang sakit kita harus tetap melaksanakan salat lima waktu, dengan cara sesuai dengan keadaan kita, lalu yang ketiga atau poin C pertanyaan pemantik, pertanyaan pemantik merupakan pertanyaan yang ditujukan kepada peserta didik untuk menumbuhkan rasa ingin tahu dan kemampuan berpikir kritis dalam diri peserta didik, pertanyaan pemantik memandu peserta didik untuk memperoleh pemahaman bermakna sesuai dengan tujuan pembelajaran, contohnya pada pembelajaran thoharoh, pada pelajaran Fiqih misalnya guru dapat mendorong pertanyaan pemantik, seperti mengapa kita harus bersuci dari hadas dan najis sebelum kita melaksanakan salat? apa yang kamu lakukan saat hendak melaksanakan salat namun tidak mendapatkan air untuk berwujud? demikian materi tentang modul ajar mudah-mudahan bermanfaat terima kasih 

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Salam Admin

Untuk vidio bisa klik >>> DISINI >>>