Resume Video 3.8 Asesmen dan Penilaian pada Kurikulum Merdeka di Madrasah bagian 3 (pintar.kemenag.go.id)

LAMBHUJUT-MEDIA.COM - Resume Video 3.8 Asesmen dan Penilaian pada Kurikulum Merdeka di Madrasah bagian 3 (pintar.kemenag.go.id) -

Oleh Dr. Amin Hasan, M.Pd

3.8 Asesmen dan Penilaian pada Kurikulum Merdeka di Madrasah bagian 3 oleh Dr. Amin Hasan, M.Pd

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu.

Resume Video 3.7 Asesmen dan Penilaian pada Kurikulum Merdeka di Madrasah bagian 2 (pintar.kemenag.go.id)
Sobat pelatihan yang dirahmati oleh Allah, sudah kita bahas tentang materi pengolahan hasil penilaian atau asesmen pembelajaran, dan kali ini kita akan belajar bersama terkait dengan materi yang ketiga yakni, bagaimana membuat laporan hasil belajar setelah kita sudah mengolah hasil asesmen pembelajaran itu,

Saudara-saudara sudah siap semuanya, mari kita bahas bersama-sama, di kurikulum Merdeka ini guru diberikan kewenangan untuk melaporkan hasil kemajuan belajar peserta didik ini, dengan berbagai macam jenis mulai dari raport, kemudian portofolio, juga bisa melakukan diskusi, atau konferensi, dan yang keempat bisa pameran karya, keempat-empatnya ini adalah memungkinkan untuk dilakukan guru untuk melaporkan hasil kemajuan belajar system.

Sobat latihan yang dirahmati oleh Allah, terkait dengan raport ini, tentu sudah familiar dengan guru-guru yang selama ini dilakukan itu antara kurikulum Merdeka ini, dengan sebelumnya mungkin tidak ada yang berbeda, berbedanya adalah seperti yang dalam pengolahan tadi yakni, terkait dengan apakah guru melakukan penilaian secara kualitatif maupun kuantitatif ini bedanya, jadi raportnya pun berupa ada kualitatif maupun kuantitatif, yang kedua bentuknya portofolio, portofolio ini adalah berupa catatan-catatan proses pembelajaran baik karya siswa maupun hasil Project dan sebagainya yang dikumpulkan untuk menjadikan catatan-catatan penting bagaimana proses perkembangan pencapaian belajar yang dilakukan oleh siswa, yang ketiga sobat pelatihan yang dirahmati oleh Allah, bisa dengan melakukan diskusi ini penting bagaimana orang tua, siswa, dan guru, secara kolaboratif melihat tentang hasil belajar peserta didik, ini yang mungkin belum banyak dikembangkan saat ini tetapi ini bisa mulai saat ini dengan kurikulum Merdeka guru bisa mengembangkan laporan bentuk laporan hasil belajar ini dalam bentuk diskusi, dan yang keempat bisa dengan melakukan pameran karya, dan ini juga menjadi sesuatu yang luar biasa di akhir semester atau di akhir tahun peserta didik bersama dengan guru, bersama dengan orang tu,a dan bisa juga mengundang stakeholders yang lainnya mengundang masyarakat untuk bisa menikmati bagaimana hasil-hasil belajar siswa apalagi di kurikulum merdeka ini ada namanya kegiatan Project penguatan profil pelajar Pancasila dan profil pelajar rahmatan lil alamin yang ini nanti tentunya akan melakukan banyak Project yang bisa dipamerkan pada akhir atau akhir semester maupun akhir tahun, sama juga halnya nanti ini yang menjadi perhatian di kurikulum Merdeka ini bedanya adalah, kalau dulu guru hanya melaporkan terkait dengan target pencapaian atau yang sekarang disebut capaian pembelajaran saat ini di kurikulum Merdeka ada dua hal yang membedakan di laporan hasil belajar di kurikulum Merdeka ini adalah ada dua pelaporan yang harus dilakukan oleh guru di samping ekstrakurikuler nanti, ada plat pelaporan hasil belajar yang terkait dengan pencapaian CP, dan kemudian pencapaian tentang dimensi profil pelajar Pancasila dan profil pelajar rahmatan lil alamin.

Sobat pelatihan yang dirahmati oleh Allah, yang terakhir ini adalah terkait dengan bagaimana mekanisme kenaikan kelas, ini yang menjadi beberapa guru menanyakan bagaimana apakah siswa ini bisa otomatis naik kelas dalam kurikulum Merdeka ini, jawabannya adalah kewenangan ada di pada satuan Pendidikan, tetapi ada beberapa hal yang mungkin bisa jadikan poin-poin penting yang menjadi perhatian yang perlu diperhatikan oleh guru dalam hal ini, yang pertama adalah sejatinya adanya fase dalam kurikulum Merdeka ini adalah spirit fleksibilitas, bagaimana pendidikan ini menghargai setiap perbedaan siswa, jadi ketika siswa dengan karakteristik masing-masing dengan perbedaan masing-masing baik kecepatan belajarnya, maupun minat belajarnya, maupun gaya belajarnya, interfasilitasi dalam pembelajaran sehingga Fase ini lebih memberikan ruang bagi peserta didik maupun bersama guru untuk capaian pembelajaran itu tidak diukur pada akhir semester, saja tapi karena Fase ini satu tahun ada yang kedua tahun atau bahkan 3 tahun maka akhir pembelajaran ini bisa dilihat pada setiap akhir fase belajar, sehingga ketika ada anak dalam fase a misalnya di MI ada anak yang belum menyelesaikan beberapa CP dalam kelas pada kelas 1 maka anak bisa saja naik ke kelas 2 kalau dalam satu fase naik ke kelas 2 Tapi beberapa CP beberapa TP yang belum terselesaikan nanti menjadi lanjutan untuk kemudian dipelajari di kelas 2 bukan berarti tidak naik kelas tapi naik kelas 2 tetapi TP-TP yang masih tertanggung ini bisa dilanjutkan belajarnya di kelas 2, dan ini penting dibutuhkan kolaborasi antara guru kelas 1 dan guru kelas 2, bagaimana beberapa anak dengan beberapa TP yang belum terselesaikan nanti bisa dikomunikasikan pada guru kelas yang selanjutnya ini penting karena kadang satu fase misalnya fase a ini ada 2 tahun bagaimana siswa eh ruang yang agak luas untuk kemudian mencapai pembelajaran ini sesuai dengan kecepatan belajar mereka,

Terakhir yang terkait dengan kenaikan kelas ini bahwa ketika nanti menentukan apakah siswa naik kelas atau tidak Ini kewenangannya ada satuan Pendidikan, tetapi ada hal yang perlu diperhatikan ketika menentukan ini, maka harus dilakukan musyawarah dengan memperhatikan banyak hal bagaimana ketercapaian target CP, TP, dan ATP itu dan tidak sekedar itu kalau misalnya ada peserta didik yang belum mencapai target dengan beberapa TP yang belum terselesaikan maka ini dipertimbangkan dalam musyawarah itu kenapa tidak mencapai ini ini bisa jadi karena ketidaktepatan bagaimana siswa difasilitasi dan sebagainya ini penting untuk kemudian dilihat yang inti dari penilaian atau assessment ini adalah sejatinya adalah itu ini penting untuk dipahami bersama bahwa dalam asesment atau asesmen pembelajaran penilaian pada kurikulum Merdeka ini guru harus berorientasi kepada bagaimana karakteristik anak perbedaan anak menjadi dasar untuk kemudian nanti guru untuk menilai dan selanjutnya masih untuk kepentingannya pada akhirnya adalah untuk melakukan perbaikan pembelajaran, karena kita pembelajaran ini berorientasi untuk anak anak dan anak. 

Saya kira itu, untuk kesempatan kali ini terima kasih pada sobat pelatihan semuanya, semoga saja apa yang kita lakukan ini nanti akan bermanfaat untuk pengembangan anak didik kita, anak bangsa ini, untuk menjadi generasi-generasi yang masa depan yang lebih baik, untuk Indonesia yang lebih baik, demikian akhiran 

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam Admin

Untuk vidio bisa klik >>> DISINI >>>